Serang – Ramadan adalah bulan yang istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia. Di bulan suci ini juga ada satu malam yang sangat spesial dan dinantikan oleh banyak kaum muslimin. Malam tersebut adalah malam Lailatul Qadar, di mana Al Quran pertama kali diturunkan.
Melansir dari laman Majelis Ulama Indonesia (MUI), malam Lailatul Qadar adalah salah satu keistimewaan bulan Ramadan. Pasalnya, pada malam itu dilimpahkan rahmat, ampunan dan pahala oleh Allah Subhanahu wa ta’ala kepada umatnya. Tak heran jika malam ini ditunggu-tunggu oleh banyak orang.
Mayoritas ulama berpendapat bahwa setiap tahun terjadi Lailatul Qadar. Namun, tidak ada yang mengetahui kapan waktu pasti terjadinya Lailatul Qadar. Meski begitu diyakini, bahwa Lailatul Qadar terjadi di salah satu dari 10 malam terakhir bulan Ramadan.
Tanggal peringatan tahunannya pun bervariasi di seluruh dunia Islam. Tetapi, paling sering diamati pada malam ke-23 Ramadan untuk muslim Syiah.
Lantas, bagaimana pengerti, ciri-ciri, dan keutamaan malam Lailatul Qadar? Simak rangkuman informasi selengkapnya berikut ini.
Pengertian Malam Lailatul Qadar
Malam Lailatul Qadar adalah malam penuh kemuliaan yang lebih baik dari 1.000 bulan. Allah SWT menjanjikan bagi umat-Nya yang beribadah bersungguh-sungguh akan diampuni dosa-dosa di masa lalunya, dikabulkan hajatnya dan mendapatkan pahala yang berlipat ganda.
Secara bahasa, Lailatul Qadar memiliki makna malam kekuasaan. Ini adalah salah satu perayaan Islam yang memperingati malam di mana Allah SWT pertama kali mewahyukan Al Quran kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Quran Surat Al-Qadr ayat 1-5 yang berarti:
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam qadar. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada 1.000 bulan. Pada malam itu, turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.” (Q.S. Al-Qadr: 1-5).
Ciri-Ciri Malam Lailatur Qadar
Tidak ada yang mengetahui kapan waktu pasti Lailatul Qadar itu hadir. Namun, malam istimewa ini diyakini terjadi pada salah satu dari 10 malam terakhir puasa Ramadan.
Dari 10 hari terakhir tersebut, ada beberapa malam yang diyakini kemungkinan munculnya Lailatul Qadar lebih besar dibanding malam lain, yakni pada malam-malam ganjil seperti malam ke-21, 23, 25, 27, hingga 29 Ramadan. Hal ini senada dengan hadis dari Rasulullah SAW yang artinya:
“Carilah malam Lailatul Qadar di malam ganjil pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan” (Hadis Riwayat Bukhari 4/225 dan Muslim 1169).
Selain itu, sejumlah ulama juga memprediksi ciri-ciri malam Lailatul Qadar. Melansir dari laman baznas.go.id, berikut tanda-tandanya:
1. Matahari Terbit Tidak Terlalu Panas
Salah satu tanda hadirnya Lailatul Qadar adalah matahari yang terbit tidak terlalu panas dan cenderung meredup. Ini digambarkan dalam hadis:
“... Malam itu adalah malam yang cerah yaitu malam ke-27 (dari bulan Ramadan). Dan tanda-tandanya ialah pada pagi harinya mataharinya terbit berwarna putih tanpa sinar yang menyorot.” (HR. Muslim no. 762).
2. Semilir Angin Berhembus Lembut
Tanda berikutnya dari kehadiran Lailatul Qadar adalah hembusan angin yang lembut. Allah SWT memberikan kenikmatan ini supaya hamba-Nya bisa merasakan kesejukan di malam yang penuh rahmat.
3. Malam Hari Tampak Terang
Nabi Muhammad SAW bersabda, saat Lailatul Qadar malam hari terlihat cerah atau terang, tetapi tidak dingin atau tidak panas. Malam Lailatul Qadar juga tidak berawan dan tidak hujan. Tidak nampak pula bintang-bintang di langit.
“… Sesungguhnya tanda Lailatul Qadar adalah malam cerah, terang, seolah-olah ada bulan, malam yang tenang dan tentram, tidak dingin, tidak pula panas. Pada malam itu tidak dihalalkan dilemparnya bintang, sampai pagi harinya. Dan sesungguhnya, tanda Lailatul Qadar adalah matahari di pagi hari terbit dengan indah, tidak bersinar kuat, seperti bulan purnama dan tidak pula dihalalkan bagi setan untuk keluar bersama matahari pagi itu.” (HR. Ahmad).
Keutamaan Malam Lailatul Qadar
Selain waktu diturunkannya Al Quran, Lailatul Qadar juga memiliki banyak keutamaan dan dinilai sebagai malam kemuliaan yang lebih baik dari 1.000 bulan.
Adapun peringatan Lailatul Qadar setiap tahun memiliki makna tambahan sebagai malam di mana para malaikat turun ke bumi dengan segudang tugas yang mengarah kepada malam perdamaian, berkah dan bimbingan ilahi (qadar) sampai subuh.
Oleh karena itu, tak heran jika banyak orang yang memilih untuk menghabiskan waktu di masjid guna beritikaf dengan kekhidmatan, pengabdian, dan doa di malam-malam Lailatul Qadar. Berikut beberapa keutamaan malam Lailatul Qadar:
1. Pahala yang Lebih Besar dari Seribu Bulan
Salah satu keutamaan Lailatul Qadar adalah malam yang mulia dengan pahala yang lebih besar dari seribu bulan. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Qadr ayat 3, yang artinya, “Malam itu lebih baik dari seribu bulan.”
Melansir dari laman Nahdlatul Ulama (NU) online, menurut perhitungan Syekh Abdul Halim Mahmud, seribu bulan (alfi syahrin) setara dengan 83 tahun 4 bulan yang merupakan umur standar manusia (dzalika ‘âdah ‘umril insân).
Dalam bukunya dia menulis, “Seribu bulan adalah delapan puluh tiga tahun empat bulan. Itu merupakan standar umum umur manusia. Lailatul Qadar (alfu syahrin) lebih baik dari umur setiap manusia, baik umur manusia di masa lalu maupun umur manusia di masa mendatang. Intinya, Lailatul Qadar lebih baik dari (usia) zaman.” (Syekh Abdul Halim Mahmud, Syahr Ramadhân, hal. 21).
2. Diampuni Dosa-Dosa
Seseorang yang beribadah di malam Lailatul Qadar dengan penuh pengharapan kepada Allah akan diampuni dosa-dosa yang telah lalu. Sebagaimana disampaikan oleh Abu Hurairah, dari Nabi Muhammad yang bersabda:
“Barangsiapa menegakkan shalat pada malam Lailatul Qadr atas dorongan iman dan mengharap balasan (dari Allah), diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu.” (H.R Al Bukhari, An Nasa’i, dan Ahmad).
3. Pahala Dilipatgandakan
Melansir dari laman Universitas Islam Indonesia, salah satu keutamaan Lailatul Qadar adalah pahala yang berlipat ganda. Hal ini seperti hadis Rasulullah yang berarti:
“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), ‘Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR. Bukhar-Muslim).
4. Pintu Langit Dibuka dan Pintu Neraka Ditutup
Di bulan Ramadan, termasuk malam lailatur qadar, Allah akan membukakan pintu-pintu langit dan para malaikat akan turun ke bumi. Selain itu, pintu neraka juga akan ditutup, sehingga malam lailatul qadar hanya akan dipenuhi berbagai kebaikan.
“Telah datang kepada kalian Ramadhan, bulan yang diberkahi, Allah Ta’ala wajibkan kalian untuk berpuasa padanya, dibukakan padanya pintu-pintu langit, ditutup pintu-pintu neraka Jahim, dan dibelenggu setan-setan yang membangkang. Pada bulan tersebut, Allah memiliki satu malam yang lebih baik dari seribu bulan (seseorang beribadah selama itu). Barangsiapa terhalang dari kebaikannya, sungguh ia orang yang terhalang (dari seluruh kebaikan)” (HR. An-Nasa’i).
5. Malaikat Turun ke Bumi
Pada malam lailatul qadar, malaikat akan turun ke bumi untuk menyelesai urusan-urusannya. Malam itu, malaikat Jibril dan malaikat lainya turun ke bumi membawa rahmat, keberkahan, serta kesejahteraan.
Hal ini seperti yang tergambar dalam Quran Surah Al-Qadr ayat 4, yang artinya, “Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.”