Mengembangkan aplikasi website tentu membutuhkan waktu yang lama. Sebab, Anda perlu melakukan coding back end hingga front end aplikasi. Belum lagi proses compile kode dan debuggingnya. Coba bayangkan jika Anda harus membuat semua itu dengan menulis kode dari nol. Tentu repot, kan?
Nah, tapi Anda tak perlu repot-repot lagi berkat Golang framework. Dengan menggunakan Golang framework, Anda tidak perlu menulis kode dari nol. Sebaliknya, Anda tinggal menyusun kode yang sudah tersedia sesuai dengan keinginan. Jadi, proses pembuatan aplikasi jadi lebih cepat.
Ada banyak sekali pilihan Golang framework for web development yang bisa Anda coba. Masing-masing memiliki fitur yang menjawab kebutuhan berbagai macam aplikasi.
Nah, supaya Anda bisa menentukan pilihan, kami akan membagikan 10 rekomendasi Golang framework terbaik untuk Anda. Yuk simak artikel ini!
Apa itu Golang Framework?
Golang framework adalah kerangka kerja yang berfungsi untuk mengembangkan aplikasi website, back end, dan REST API.
Golang framework berisi kumpulan kode Google’s Go Language atau Bahasa Go yang siap pakai. Kode-kode itu bahkan sudah membentuk fungsi yang dibutuhkan untuk mengembangkan website atau aplikasi.
Jadi dengan menggunakan Golang framework, Anda tidak perlu menulis kode dari nol. Anda juga tak perlu mengulang penulisan kode yang sama. Anda cukup menyusun komponen-komponen fungsi sesuai dengan kebutuhan aplikasi/website Anda.
Selain aplikasi atau website, masih banyak fungsi Golang framework yang populer. Apa saja?
- Development and Operation: proses development dan operasional untuk membuat aplikasi yang berkualitas.
- Libraries/Tools: dipakai sebagai kumpulan kode dan alat untuk mendukung pengembangan aplikasi.
- Command Line Interface (CLI): program untuk mengetikkan perintah atau kode intruksi task untuk komputer.
- Front end: bagian antarmuka suatu website atau aplikasi.
Setelah mengetahui pengertian Golang framework dan fungsinya, mungkin Anda penasaran soal keunggulan Golang framework. Simak pembahasan selanjutnya ya.
3 Keunggulan Golang Framework
Berikut ini merupakan keunggulan Golang framework yang perlu Anda ketahui:
1. Mempercepat Pemrosesan Kode
Golang framework bisa membagi aplikasi menjadi bagian yang lebih kecil. Tapi, aplikasi itu masih saling terhubung. Jadi, pemrosesan compile kode bisa berjalan cepat.
Tak hanya itu saja, Golang framework mendukung fungsi concurrency, yaitu menerima banyak trafik dalam satu waktu dengan memori kecil. Jadi pemrosesan kode bisa lebih cepat lagi.
2. Tidak Perlu Integrasi Framework Lain
Golang framework memiliki plugin dan support kode library yang lengkap. Sehingga tidak butuh integrasi dengan framework lain untuk melengkapi fungsi.
Nah, fungsi yang lengkap tersebut juga memudahkan Anda membuat API yang rumit. Sebab, Anda tidak perlu bolak-balik mengimpor library kode di Github atau framework lain.
3. Dokumentasi yang Lengkap
Dokumentasi Golang framework cukup lengkap. Jadi, dokumentasi kode tidak memerlukan dokumentasi bahasa pemrograman lain untuk membangun konstruksi kode.
Selain itu, dokumentasi dibuat simpel. Sebab dokumentasinya dibuat sama seperti kode Go. Jadi, penulisannya mirip bahasa inggris.
Ada banyak Golang framework dengan keunggulan fiturnya masing-masing. Nah, supaya Anda bisa memilih web framework Go yang cocok sesuai kebutuhan, simak dulu rekomendasi pada pembahasan selanjutnya!
10 Rekomendasi Golang Framework Terbaik
Berikut ini adalah rekomendasi web framework Go terbaik untuk Anda!
1. Beego
Beego merupakan framework yang biasa digunakan untuk pengembangan back end website, aplikasi website, dan REST API yang rumit. Oleh karena itu, Beego tidak disarankan untuk pemula.
Beego termasuk framework dengan kecepatan tinggi berkat adanya fitur Bee Tool. Fitur ini berfungsi untuk melakukan compile, testing, dan deployment kode secara otomatis.
Beego juga dilengkapi fitur Object Relation Mapping (ORM). Dengan fitur ini, Anda bisa mengakses database tanpa melakukan pemanggilan query. Jadi, fitur ini bisa mempercepat pengembangan project aplikasi besar yang butuh banyak query.
Dari segi fleksibilitas, Beego termasuk mudah dikustomisasi. Sebab, Beego punya plugin cukup lengkap. Mulai dari plugin kontrol sesi, caching, logging, hingga pemeriksaan performa. Jadi, Beego memiliki dasar yang kuat untuk mengembangkan segala jenis aplikasi.
- Kelebihan: fitur yang lengkap mendukung kecepatan dan fleksibilitas framework
- Kekurangan: desain yang ringan membuat pengguna harus terus menerus memperbaharui halaman. Hal itu menyebabkan penumpukan cache yang memperlambat loading dalam jangka panjang.
2. Gin
Gin adalah Golang framework yang minimalis. Sebab, Gin biasanya digunakan untuk pengembangan single page application. Framework ini juga populer digunakan untuk pemula, terutama yang ingin mengembangkan aplikasi website sederhana.
Dari sisi kecepatan, Gin tak bisa diremehkan. Sebab, Gin hanya menyediakan libraries dan fungsi kode utama saja. Jadi, pengembangan dilakukan dengan memori yang kecil.
Tapi jangan khawatir, meski minimalis, Gin tetap fleksibel kok. Sebab, Anda bisa menambah fungsi dengan membuat middleware atau plugin baru. Caranya dengan memodifikasi sampel kode yang tersedia.
- Kelebihan: desain minimalis yang mempercepat kinerja
- Kekurangan: mudah overload karena kapasitas server terbatas
3. Echo
Anda ingin mengembangkan aplikasi yang membutuhkan performa tinggi? Maka Golang framework bernama Echo ini bisa jadi pilihan Anda.
Web framework Go satu ini cukup cepat untuk membuat aplikasi berperforma tinggi. Sebab, Echo memiliki fitur Optimized router. Fitur itu akan memprioritaskan route atau akses HTTP ke aplikasi tertentu sesuai setting. Akses itu juga berjalan tanpa memori dinamis.
Echo juga dilengkapi dengan berbagai plugin yang bisa dikustomisasi sesuai kebutuhan aplikasi website. Plugin juga bisa diatur dalam tingkat root, grup, dan route.
Menggunakan Echo, Anda bisa melakukan data binding setiap ada route HTTP menuju aplikasi Anda. Data binding memudahkan Anda menggabungkan berbagai jenis data di API. Jadi, Anda tidak perlu melakukan set data secara manual lewat kode program yang berbeda-beda.
Jadi ketika melakukan rendering dengan Echo, bagian API juga akan memberikan respon HTTP yang beragam. Mulai dari JSON, XML, hingga HTML.
Echo tetap memiliki keterbatasan. Echo hanya bisa digunakan oleh satu developer yang tidak banyak melakukan update code untuk pengembangan aplikasi.
- Kelebihan: fitur lengkap untuk optimasi performa aplikasi
- Kekurangan: hanya bisa digunakan satu developer, tidak bisa menerima banyak update pengembangan kode.
4. Revel
Revel adalah Golang framework yang terkenal memiliki fungsi atau fitur yang sangat lengkap. Mulai dari fungsi untuk project kecil hingga project besar dan rumit. Jadi, Anda tak perlu repot menginstall plugin lagi.
Beberapa fitur yang jadi unggulan Revel adalah fitur Migration Friendly. Fitur ini memudahkan Anda melakukan migrasi aplikasi dari web framework Go lainnya. Cukup fleksibel, kan?
Selain itu, Anda juga tak perlu repot copy-paste kode untuk membuat komponen yang sama. Sebab, Revel memiliki fitur Reusable MVC Components. Anda cukup membuat satu komponen, sisanya Anda tinggal gunakan komponen itu berulang kali.
Revel juga punya keungulan soal kecepatan. Sebab, sesi data disimpan di dalam cookie dan cache data disimpan di dalam cluster memcached. Jadi, pemanggilan query database akan lebih cepat.
- Kelebihan: fitur lengkap dan tidak butuh integrasi plugin atau pihak ketiga
- Kekurangan: fitur yang lengkap terkadang menumpuk beban saat framework digunakan. Jadi dalam jangka waktu panjang bisa membuat aplikasi jadi berat.
5.Gorilla
Gorilla adalah Golang framework yang populer digunakan dalam pengembangan aplikasi website sederhana hingga rumit. Misalnya untuk membuat API sederhana yang masih butuh pengembangan.
Gorilla memang terkenal dengan kemampuan upgrade-nya (skalabilitas). Sebab, Gorilla memudahkan Anda menambahkan kumpulan modul hingga ekstensi fungsi yang baru tanpa merusak fungsi dasar Gorilla.
Skalabilitas Gorilla didukung dengan kecepatan juga lho. Semua itu berkat dukungan WebSocket. Dengan Websocket, komunikasi server ke client bisa berjalan lebih cepat daripada HTTP. Sebab, ada pengurangan lalu lintas jaringan yang tidak perlu.
Tapi, Gorilla tidak disarankan bagi Anda yang tak punya waktu untuk melakukan konfigurasi pemasangan modul, ekstensi, dan lainnya.
- Kelebihan: kecepatan tinggi didukung WebSocket dan metode routing.
- Kekurangan: fleksibilitas menambah fungsi atau plugin terkadang membutuhkan banyak waktu untuk konfigurasi.
6. Martini
Martini merupakan Golang framework for web development dengan desain yang ramping. Akan tetapi, framework ini tak secepat Gin. Sebab, ia biasa digunakan untuk mengembangkan aplikasi besar.
Martini memiliki opsi upgrade yang fleksibel. Sebab, framework ini didesain untuk mengerjakan banyak perintah tanpa menggunakan banyak sumber daya server. Jadi, Martini cocok digunakan untuk mengembangkan project kecil menuju besar dengan cepat.
Dari sisi fleksibilitas, Martini dilengkapi dengan kemudahan untuk menambahkan plugin. Jadi, komponen dasar Martini bisa dikembangkan untuk kebutuhan project Anda dalam jangka panjang.
Tak hanya itu saja, Martini menawarkan berbagai metode routing yang mendukung berbagai format data.
- Kelebihan: kecepatan didukung desain yang ramping dan berbagai metode routing.
- Kekurangan: versi jarang diperbaharui, terakhir diperbaharui ketika tahun 2014. Hal ini menyebabkan Martini jadi Golang framework yang mendapat perawatan kurang memadahi.
7. Goji
Goji adalah Golang framework yang biasa digunakan untuk pengembangan API sederhana dan ringan. Sebab, Goji sebenarnya hanya satu lapis di atas Bahasa Go. Artinya, framework ini hanya memiliki fungsi generik yang penting saja. Jadi, kinerja Goji termasuk cepat.
Fitur-fitur yang ada di Goji mendapat dukungan dari Einhorn. Einhorn adalah bahasa yang menyediakan websocket otomatis.
Dengan websocket otomatis, Goji bisa menerima banyak request data tanpa mengurangi kecepatan. Sebab, websocket sudah membagi socket pemrosesan data untuk masing-masing pengguna.
Nah, tapi buat Anda yang membutuhkan banyak fungsi untuk pengembangan project, Goji tidak disarankan ya. Sebab, Goji tidak bisa menambahkan fungsi dari plugin.
- Kelebihan: ringan dan cepat karena didukung Einhorn yang menyediakan WebSocket.
- Kekurangan: fungsi terbatas, tidak bisa bebas menambah plugin.
8. Gocraft
Gocraft adalah web framework Go yang biasa digunakan untuk mengembangkan back end website dengan performa tinggi. Sebab kecepatannya dinilai 40 kali lebih cepat dari Martini.
Nah, jadi tidak heran Golang framework satu ini juga populer digunakan untuk meningkatkan performa API yang Anda kembangkan.
Gocraft membebaskan Anda menambahkan fungsi ke library kode standar. Selain itu, Anda juga bebas menambahkan berbagai jenis routing data. Jadi, fleksibilitas tersebut membuat proses routing Anda bisa lebih cepat.
Meski terlihat rumit, Gocraft terkenal dengan kode yang mudah dimengerti oleh pemula. Sebab, fitur Go mux sudah menggabungkan berbagai paket plugin berdasarkan fungsinya. Jadi, penulisan kode pengembangan aplikasi bersifat statis.
- Kelebihan: sangat cepat, lebih cepat 40 kali daripada Martini. Selain itu, library kodenya statis jadi mudah dimengerti oleh pemula.
- Kekurangan: membutuhkan waktu untuk konfigurasi tambahan fungsi.
9. Web.go
Web.go adalah web framework go yang biasa digunakan developer dengan banyak project yang membutuhkan routing cepat. Tak heran, Golang framework satu ini terkenal memiliki tree routing system.
Tree routing system adalah proses routing berdasar hubungan antara satu jenis data dengan yang lainnya. Hal ini lebih efektif daripada list routing yang prosesnya berdasar fungsi atau tujuan. Mengapa?
Sebab sekali routing dengan satu jenis data, data lain yang berhubungan juga akan diproses. Jadi, proses routing akan lebih cepat dan hemat sumber daya server.
Akan tetapi, ukuran Web.go yang minimalis menyebabkan framework ini kurang fleksibel dalam hal penambahan fungsi. Jadi, bagi Anda yang memerlukan banyak tambahan fungsi dalam project, Web.go tidak disarankan.
- Kelebihan: desain minimalis dan kinerja cepat didukung tree routing system
- Kekurangan: kurang fleksibel dalam penambahan fungsi
10. Buffalo
Buffalo adalah Golang framework untuk mengembangkan aplikasi secara menyeluruh. Sebab, Buffalo memiliki fungsi lengkap yang mendukung keperluan back end dan front end aplikasi. Jadi, Anda tak perlu install plugin lagi.
Tak hanya itu, Buffalo juga memiliki kecepatan tinggi yang didukung oleh fitur Object Relational Mapping untuk mempercepat pemrosesan database. Selain itu, Buffalo juga memiliki Websocket untuk menerima banyak trafik tanpa mengurangi kecepatan.
Jika Anda sudah mengembangkan aplikasi di web framework Go lain, jangan khawatir. Buffalo memiliki fitur migrasi data dari framework lain.
- Kelebihan: fungsi lebih mirip ekosistem yang lengkap menyediakan tools pengembangan back end hingga front end.
- Kekurangan: library kode kurang lengkap. Jadi perlu menambahkan bahasa pemrograman lain.
3 Tips Memilih Golang Framework yang Tepat Buat Project Anda!
Anda sudah menyimak fitur masing-masing Golang framework pada pembahasan sebelumnya. Nah, agar bisa memilih Golang framework for web development yang tepat, simak tips di bawah ini:
1. Sesuaikan dengan Ukuran Aplikasi Website Anda
Sebelum memilih Golang framework for web development, Anda perlu tahu ukuran aplikasi website yang dikembangkan. Sebab, masing-masing framework memiliki spesialisasinya sendiri.
Misalnya, jika Anda ingin membuat aplikasi website minimalis, Anda bisa menggunakan Gin. Tapi, apabila Anda ingin mengembangkan aplikasi kecil menjadi besar, gunakan saja Revel.
2. Perhatikan Kemudahan Menambahkan Plugin
Ada kalanya ketika mengembangkan aplikasi, Anda butuh fungsi tambahan. Fungsi ini bisa dipenuhi dengan instalasi pihak ketiga atau plugin.
Nah, jika project Anda membutuhkan banyak fungsi tambahan, Anda bisa memilih Gorilla. Akan tetapi jika project Anda tak perlu banyak fungsi tambahan, pilih framework yang lengkap fungsinya seperti Revel.
3. Pertimbangkan Kecepatan
Mungkin Anda memiliki banyak project dengan jenis data berbeda-beda. Tentu akan repot jika framework yang digunakan memproses data dengan lambat.
Oleh karena itu, Anda perlu mempertimbangkan kecepatan framework. Caranya dengan melihat metode routing yang tersedia, dukungan websocket, atau desain yang ringan.
Tenang, tak perlu bingung membandingkan aspek-aspek dalam tips di atas. Agar Anda lebih mudah menentukan pilihan, saya sudah merangkum fitur-fitur golang framework for web development dalam bentuk tabel.
Golang Framework | Penggunaan | Kecepatan | Fleksibilitas |
Beego | Back end website, aplikasi website dan REST API yang rumit | Kecepatan tinggi. Didukung fitur Bee Tool dan Object Relational Mapping (ORM) | Plugin lengkap, plugin mudah dikustomisasi |
Gin | pengembangan single page application, aplikasi kecil dan sederhana | Kecepatan tinggi karena hanya menyediakan library utama dengan memori kecil. | Bisa menambah plugin dengan memodifikasi sampel kode |
Echo | Aplikasi dengan performa tinggi | Kecepatan tinggi didukung fitur optimized router dan data binding untuk routing. | Plugin bisa dikustomisasi dalam tingkatroot, grup, dan route. |
Revel | Pengembangan aplikasi kecil menjadi aplikasi besar | Kecepatan sedang didukung fitur cookie dan cache data | Tidak terlalu bisa menambah plugin karena fungsi sudah lengkap. Tapi ada fitur Migration friendly dan reusable MVC component. |
Gorilla | Pengembangan API | Kecepatan tinggi didukung dengan websocket otomatis. | Kebebasan menambahkan plugin sebanyak mungkin tanpa merusak fungsi dasar |
Martini | Pengembangan aplikasi besar | Kecepatan tinggi didukung desain ramping, bisa mengerjakan banyak perintah tanpa boros sumber daya. | Kemudahan menambahkan plugin. |
Goji | Pengembangan API sederhana dan ringan | Kecepatan tinggi didukung einhorn yang memiliki websocket otomatis | Tidak bisa menambah plugin |
Gocraft | Pengembangan back end website berperforma tinggi | Kecepatan tinggi, 40 kali lebih cepat dari Martini. Didukung berbagai metode routing. | Bebas menambah plugin di library code standar. |
Web.go | Pengembangan aplikasi lebih dari satu | Kecepatan tinggi didukung tree routing system. | Tidak bisa menambah plugin |
Buffalo | Pengembangan aplikasi menyeluruh mulai dari back end hingga front end | Kecepatan tinggi didukung ORM dan websocket | Plugin sudah lengkap |
Yuk Gunakan Golang Framework untuk Project Anda!
Web framework Go akan membantu Anda mengembangkan back end, aplikasi website, dan API secara cepat dan terstruktur. Sebab, Anda tak perlu menulis kode dari nol. Anda cukup menyusun komponen yang tersedia.
Kami sudah memberikan 10 rekomendasi Golang framework for web development dalam artikel ini. Anda bisa memilih framework yang cocok dengan mempertimbangkan ukuran project, kecepatan, dan fleksibilitas frameworknya.
Nah, saat menggunakan Golang framework, Anda juga memerlukan kinerja server yang mumpuni. Tujuannya agar project aplikasi Anda buat performanya bisa makin cepat.