Jakarta – Tak hanya pesawat biasa, Boeing juga mengembangkan pesawat luar angkasa yang disebut Starliner. Akan tetapi calon pesaing SpaceX itu, dalam mengantarkan astronaut ke luar angkasa, terus mengalami masalah.
Belum lama ini Boeing mengumumkan bahwa peluncuran berawak dari Starliner yang bernilai miliaran dolar ditunda lagi, kali ini karena masalah perangkat keras lainnya. Akibatnya, Boeing mengatakan Starliner tidak akan diluncurkan paling cepat hingga Maret 2024.
NASA yang menggelontorkan uang sangat besar untuk kapal berawak yang masih belum terealisasi itu, akan menyelidiki kegagalannya. Boeing sekarang menghadapi tiga penyelidikan terpisah dari NASA dengan harapan tes dapat dilakukan tahun depan.
Ini adalah kegagalan yang memalukan bagi Boeing. Terjadi kesenjangan yang semakin besar antara raksasa kedirgantaraan lama dan yang lebih baru, yaitu SpaceX yang dipimpin Elon Musk. Bahkan banyak yang mengatakan SpaceX memenangkan pertempuran itu.
Jadi seperti dikutip detikINET dari Futurism, Minggu (13/8/2023) Boeing dan SpaceX secara bersamaan diberikan kontrak NASA untuk membuat roket berawak pada tahun 2014, dalam upaya baru NASA membawa manusia kembali ke luar angkasa.
Namun selama bertahun-tahun sejak itu, upaya Boeing untuk memulai Starliner-nya seakan dikutuk. Meskipun pesawat ruang angkasa buatan Boeing akhirnya berhasil mencapai orbit dan berhasil berlabuh, tanpa awak, di ISS tahun lalu, usahanya dalam misi berawak telah diganggu oleh serangkaian masalah perangkat keras dan perangkat lunak yang panjang.
Menurut ExtremeTech, Boeing telah melaporkan kerugian USD 1,1 miliar terkait Starliner. Mengingat besarnya biaya pesawat ruang angkasa, setiap kesalahan merupakan kerugian tinggi. SpaceX, sementara itu, sudah sukses beberapa kali mengantarkan astronaut ke ISS.