Jakarta – Induk Google Alphabet, lewat unit riset rahasianya, bakal meluncurkan software robotik dan proyek kecerdasan buatan bernama Intrinsic.
Unit ini sebelumnya melahirkan bisnis seperti Waymo (mobil otonom) dan Verily (kesehatan dan bioteknologi). Unit-unit tersebut adalah beberapa dari banyak diversifikasi bisnis Google, yang dimulai sejak 2015 saat mereka membuat Alphabet sebagai perusahaan induk.
Software Intrinsic ini didesain untuk membuat robot industrial, yang bisa membuat berbagai produk. Dari mulai panel surya sampai mobil, dan mereka sudah mengembangkan teknologi ini selama lima tahun ke belakang.
“Kami kini sudah siap berubah menjadi perusahaan independen Alphabet, meninggalkan lingkungan prototipe moonshot factory dan mengembangkan produk kami serta memvalidasi teknologi kami,” ujar Wendy Tan White, CEO Intrinsic.
Dalam postingan blog resminya, Tan menyebut Intrinsic akan membuat potensi kreatif dan ekonomi di bidang robot industrial untuk lebih banyak bisnis dan pengembang, lewat software yang menjadikan robot industrial lebih mudah dipakai, lebih murah, dan lebih fleksibel.
Google X, kini bernama Moonshot Factory, adalah unit riset dan pengembangan yang berfungsi sebagai inkubator untuk bermacam proyek unik, seperti Waymo, Wing, Makani, Loon, dan banyak lagi. Fungsinya adalah mengembangkan unit-unit tersebut sampai nantinya bisa ‘dilepas’ sebagai entitas yang berbeda.
Ambisi Google di ranah robotik sendiri sebenarnya sudah ada sejak lama. Pada 2013, Google membeli enam perusahaan robotik dalam kurun waktu enam bulan. Termasuk Schaft, Bot & Dolly, dan Boston Dynamics.
Hasil dari akuisisi tersebut adalah ‘Replicant’ yang dipimpin oleh Andy Rubin (pembuat Android, kini sudah mengundurkan diri dari Google). Namun sampai saat ini belum ada kelanjutan dari Replicant, dan unit-unit yang diakuisisi tersebut ada yang dijual (seperti Boston Dynamics) namun ada juga yang dimatikan (seperti Schaft).
Salah satu alasannya mungkin adalah robot sulit dibuat dan kurang menuntungkan. Namun mungkin juga karena Rubin sudah meninggalkan Google sejak 2014 setelah dituding melakukan pelecehan seksual, demikian dikutip dari The Verge, Senin (26/7/2021).