Jakarta – Sleeper bus buatan Indonesia, Laksana Legacy SR2 Suites Class direncanakan diekspor ke Bangladesh. Namun belum sempat diekspor ke negara tetangga India itu, desain sleeper bus Indonesia keburu dijiplak oleh karoseri lokal di Bangladesh.
Karoseri Laksana menjadi pionir sleeper bus di Indonesia. Bus dengan konsep kursi rebahan pertama kali dirilis Laksana di pameran GIIAS 2019. Laksana Legacy SR2 Suites Class pun langsung mendapatkan tempat di pasar Indonesia dan sudah dipesan sebanyak 30 unit oleh Perusahaan Otobus di Tanah Air.
Tak hanya diminati di pasar dalam negeri, sleeper bus Laksana juga diincar oleh konsumen luar negeri, yakni Bangladesh. Kebetulan Bangladesh sudah menjadi pelanggan setia Laksana dan pernah mengimpor Legacy SR2 XHD Prime dan Legacy SR2 Double Decker.
Sleeper bus Laksana yang ditiru karoser luar negeri Foto: Instagram @buscampindonesia
|
“Bangladesh setelah bus double decker ini mereka sebenarnya sudah mengirimkan sasis lagi. Dan kemungkinan besar itu akan dipakai di bus Suites Class,” bilang Technical Head Manager Laksana, Stefan Arman, beberapa waktu lalu.
Namun saat ini, rencana ekspor tersebut masih belum bisa direalisasikan karena terjadinya krisis ekonomi dunia akibat pandemi COVID-19. “Saat ini masih terus kita jajaki (ekspor suites class), tetapi sudah ada beberapa inquiry dari beberapa negara. Namun memang kondisi COVID saat ini yang masih sangat tidak menentu di kebanyakan negara jadi kebanyakan juga masih wait and see dulu,” ungkap Brand & Marketing Communication Manager Laksana, Candra Dewi, belum lama ini.
Sayangnya, belum sempat sleeper bus Laksana dipasarkan ke luar negeri, model bus ini justru sudah ditiru duluan. Pelaku pelanggaran hak cipta ini yakni sebuah karoseri lokal di Bangladesh.
Sleeper bus Laksana di PO Sinar Jaya Foto: Istimewa
|
Jika dilihat eksteriornya, tampilan luar bus kloningan ini benar-benar mirip dengan sleeper bus Laksana yang punya ciri khas floating roof serta selendang ala Legacy SR2.
Bahkan desain livery-nya pun sangat identik dengan sleeper bus Laksana yang pertama kali dirilis di GIIAS 2019. Yang menarik lagi pihak karoseri tersebut juga menyematkan logo dan emblem asli Laksana.
Dari segi sasis, sleeper bus Laksana tiruan itu menggunakan besutan Ashok Leyland yang posisi mesinnya masih terletak di depan. “Ashok itu manufaktur dari India,” kata Dewi.
Selain menggunakan sasis dan mesin buatan India, sleeper bus tiruan ini juga menggunakan konfigurasi kursi yang agak berbeda dengan produk serupa yang ada di Indonesia.
Jika sleeper bus Laksana di Indonesia pakai konfigurasi kursi 1-1, maka sleeper bus Laksana tiruan Bangladesh ini pakai konfigurasi 2-1. Dari segi kualitas, tentunya sangat berbeda jauh dengan sleeper bus asli yang dibuat karoseri asal Ungaran, Jawa Tengah itu.
Menurut Dewi, sleeper bus tersebut ditiru tanpa izin resmi dari pihak karoseri Laksana. “Mereka meng-copy (sleeper bus tanpa izin), itu logonya (Laksana) aja sampai ditempel,” ujar Dewi.