Cara Setting Load Balancing dengan Nginx

  • Bagikan

Load Balancing adalah sebuah mekanisme untuk membagi atau mendistribusikan trafik ke beberapa server. Nginx selain berfungsi sebagai web server bisa juga berfungsi sebagai load balancer.

Metode Load Balancing

  1. Round Robin: mendistribusikan trafik ke setiap server secara bergantian.
  2. Least Connections: mendistribusikan trafik ke server yang paling sedikit koneksi aktifnya.
  3. IP Hash: mendistribusikan trafik ke server yang sama ketika visitor pertama kali melakukan request.

 

Topologi Load Balancing
Topologi Load Balancing

 

 

0.Perangkat yang digunakan

Perangkat yang digunakan di tutorial ini:

  • OS Ubuntu 18.04 LTS
  • Nginx web server
  • PHP-FPM 7.2
  • Node1: 10.130.127.167
  • Node2: 10.130.128.35
  • LoadBalancer: 128.199.187.215
  • Domain: defnex.com

1.Install Nginx dan PHP-FPM di Node

Install Nginx di Node1 dan Node2.

 

 

Membuat file index.php di Node1.

 

 

Membuat file index.php di Node2.

 

 

Membuat server block di Node1 dan Node2.

 

 

File konfigurasi server block.

 

 

Baca Juga:  Cara Setting WordPress Multisite dengan Nginx dan Sub-directories

Uji dan restart Nginx.

 

 

2.Install dan Konfigurasi Nginx di Load Balancer

Install Nginx.

 

 

Membuat server block untuk load balancing domain defnex.com.

 

 

File konfigurasi server block load balancing domain defnex.com.

 

 

Pada konfigurasi upstream backend dituliskan IP address dari backend server. Secara default metode load balancing yang digunakan adalah Round Robin.

Konfigurasi load balancing jika menggunakan metode Least Connections.

 

 

Konfigurasi load balancing jika menggunakan metode IP Hash.

 

 

Uji dan restart Nginx.

 

 

3.Pengujian

Browse domain berulang kali, akan menampilkan halaman dari Node1 dan Node2 secara bergantian.

 

Halaman index.php dari Node1
Halaman index.php dari Node1

 

 

Halaman index.php dari Node2
Halaman index.php dari Node2
  • Bagikan