Jakarta, Indonesia – Pihak militer Israel mengatakan pada Rabu (12/5), militan Palestina di Gaza telah meluncurkan 1.000 roket menuju Israel sejak Senin (10/5). Kondisi saat ini di kedua kawasan terparah sejak perang di Gaza pada 2014 dan telah menewaskan 35 orang.
Juru bicara militer Israel, Jonathan Conricus, mengatakan kepada wartawan seperti disiarkan AFP bahwa penghitungan 1.000 roket dimulai pada sekitar pukul 18.00 waktu setempat. Saat itu kubu Hamas dikatakan meluncurkan roket ke Yerusalem yang membuat ketegangan.
Sejak saat itu 850 roket dikirim oleh berbagai kelompok bersenjata di Gaza. Sebagian berhasil dihalau sistem pertahanan Iron Dome, namun lainnya mendarat di kawasan Israel.
Sementara itu dikatakan 200 roket lainnya mendarat di kawasan Gaza. Pihak militer juga menyebut sudah mencegat drone dari pihak Hamas pada awal Rabu.
Israel telah melaksanakan misi di Gaza, yang dinamakan ‘The Guardian of the Walls’. Misi ini termasuk ratusan serangan udara ke kawasan Gaza.
Sebanyak 35 warga Palestina dilaporkan tewas karena misi dan serangan itu, termasuk 10 anak-anak. Sedangkan serangan roket balasan menewaskan tiga orang warga Israel.
Conricus menegaskan Israel hanya menyerang target militer dan ‘menjaga jarak’ untuk mengurangi dampak buat penduduk.
Pada Selasa (11/5), serangan Israel menghancurkan gedung 12 lantai di Gaza yang diidentifikasi oleh Hamas sebagai bangunan tempat tinggal.
Conricus menyebut bangunan itu digunakan Hamas untuk ‘kebutuhan militer dan itu dikualifikasikan sebagai target militer’.
Dia juga mengatakan telah melakukan tindakan awal, termasuk menggunakan ponsel, untuk memperingatkan warga di bangunan sebelum serangan dimulai. Serangan pada gedung ini dikatakan tidak menyebabkan korban di dalamnya.
“Alasan tidak ada [korban] karena kami melakukan perhitungan spesifik untuk mencegahnya,” ucap dia.
Sumber : https://detik.com