Jakarta – Di Indonesia sedang viral makanan BTS Meal McDonald’s. Menu restoran cepat saji asal AS yang di-branding dengan kemasan berlogo boyband asal Korea Selatan, BTS, itu meledak di pasaran dan sempat membuat antrean panjang di gerai-gerai McDonald. Nah, ada salah satu fakta menarik terkait boyband BTS dan hubungannya dengan dunia otomotif. Ternyata logo BTS mirip logo mobil Isuzu, lho.
Jika diperhatikan logo BTS berbentuk dua buah trapesium sembarang, dengan posisi berdiri saling berhadapan. Logo tersebut dibalut dengan pilihan warna bervariasi, seperti ungu, hitam, maupun putih. Logo BTS sendiri ternyata sudah beberapa kali mengalami perubahan sebanyak tiga kali, sampai logo model trapesium sembarang ini digunakan sejak 2017 hingga sekarang.
Beralih ke logo Isuzu, berbentuk dua buah trapesium siku-siku yang posisinya berdiri dan saling berhadapan. Beda dengan logo BTS, logo Isuzu memiliki bagian bawah yang rata. Selain itu, logo Isuzu menggunakan warna putih berlatar merah. Mengutip dari berbagai sumber, logo trapesium siku-siku ini digunakan Isuzu sejak 1974 sehubungan kerja sama dengan General Motors. Namun saat ini logo tersebut sebenarnya sudah tidak lagi digunakan.
![]() Logo Isuzu Foto: Dok. Isuzu
|
Tanggapan Isuzu Indonesia
Dijelaskan Marketing Communication Dept. Head PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), Puti Annisa, logo Isuzu berbentuk pilar trapesium sudah tak lagi digunakan saat ini.
“Jadi itu logo Isuzu lama. Sekarang logo Isuzu sudah pakai yang tulisan Isuzu saja. Khusus di Indonesia, kita menambahkan tagline kita yang baru (real partner, real journey),” kata Annisa, kepada detikOto, Jumat (11/6/2021).
![]() |
Jika diperhatikan, logo Isuzu sekarang memang lebih sederhana, yakni berupa tulisan Isuzu dengan huruf ‘S’ dan ‘Z’ menjadi dua buah huruf yang dibuat seperti gambar cermin satu sama lain.
“Memang cukup menghebohkan. Saya juga baca di Twitter, ada yang nyama-nyamain (logo BTS dengan logo Isuzu). Dari Isuzu sendiri tidak apa-apa. Kita (malah) senang-senang saja kalau diingat. Yang penting tidak diasosiasikan dengan hal yang negatif,” ujar Anissa.